Experiencing Huawei GR3 in Bali #GR3at4Gent

"Because Bali is always a good idea"  -Unknown
Chillin by the pool
Bali. The Island of God. A piece heaven on earth. Paradise. Kalau lo melihat where I’ve been, pasti kelihatan kalau gue sering ke Bali. Bahkan bisa dibilang setahun sekali. Ketika gue SMP gue mulai protes ke orang tua gue ‘ kok aku nggak pernah ke Bali’ lalu mereka menceritakan kalau gue pernah ke Bali, waktu umur dua tahun. YEU! Siapa yang inget kalau gue pernah ke Bali waktu umur 2 tahun!! Gue pun nggak bisa protes lebih lanjut karena memang ada bukti foto gue di Bali. Lalu, tahun 2010 papa ditugaskan utnuk megikuti training di Bali dan membawa kita sekeluarga. Seneng banget saat itu akhirnya setelah bertahun-tahun gue ke Bali juga. *Maksudnya kan bisa pamer gitu kalo liburannya ke Bali* #Riya. Sejak saat itu hampir tiap tahun kami sekeluarga pergi ke Bali, Walaupun harus diakalin lewat jalur darat biar budget cukup sekeluarga.

Satu hal yang gue inget dari Bali. Gue nggak pernah bosen ke Bali. Bali tuh ngangenin. Sampai ketika ada tugas magang dari kampus, tidak seperti temen-temen gue lainnya yang mencari perusahaan di Jakarta, gue memutuskan untuk mencari tempat magang di Bali. Gue mencari tempat magang yang sesuai dengan keinginan gue dan Alhamdulillah bak gayung bersambut gue diterima untuk magang di Green School Bali for summer internship as communication intern there. Ya jangan harap gue kerja di hari biasa lalu surfing atau sun-bathing tiap weekend. Boro-boro deh orang gue tinggal di hutan! Well, I spent incredible almost-four months living as local there.
After two years and a degree later, gue harus menyelesaikan skripsi dan lulus dan pindah ke Makassar. Gue masih berasa banget pengen kembali ke Bali. Kalau ada kesempatan ke Bali…lagi….apapun itu gue mau kemBali.  


Sampai akhirnya gue bisa kembali (pulang) ke Bali sebagai Huawei #GR3at4Gent yeay! Begitu ditelfon dan dikasih tau ke Bali gue pun langsung meng-iya-kan padahal harus pergi di weekdays  yang mana gue harus kerja *wk bandel* So, here I am...

Swastiastu. Welcome to Bali!

Rasanya bener-bener kayak pulang. Seseneng itu akhirnya bisa menginjakan di the island of God. Gue dijemput tim Huawei dan menunggu 4 #GR3at4Gent lainnya yang terbang dari Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta.
Experiencing amazing Huawei GR3 for 3 days
Sebagai #GR3at4Gent, Kami ber lima harus menyelesaikan tantangan dari Bang Santoz Fade2Black di Bali selama 3 hari. Yang pasti kita di sana berkesempatan untuk nyobain untuk pertama kalinya Smartphone HUAWEI GR3! Belum ada orang di Indonesia yang megang itu HP karena masih dalam tahap pre-order. Dan gue Cuma bisa bilang…….SUMPAH YA ITU HP KEREN BGT! I’m not a fan of android actually, karena menurut gue ribet. Tapi setelah nyobain selama tiga hari ternyata nggak ribet sama sekali! Kenapa? Well baca aja dulu hehe.


With Ara from Malang
Dari awal kita nggak dikasih tau akan kemana saja atau ngapain aja selama di Bali. Bayangin aja! Ketika dikasih tau akan ke Bali pun kami hanya melalui telepon dan dikirimkan tiket pulang-pergi tanpa ada itinerary atau keterangan lebih lanjut. Jadim makin penasaran akan ngapain sih sebenernya. Setelah kami berkumpul lengkap kami dibawa makan siang dan juga dibagikan Handphone Huawei GR3. Kita kayak disuruh men-discover sendiri seberapa keren Huawei GR3 selama 3 hari di Bali.
Ini dia penampakan Huawei GR3

Pertama kali liat dan akhirnya megang itu sampe speechless. Gue sampe norak sendiri ketika nyobain fitur fingerprint 2.0 karena gampang digunakan. Jadi, fingerprint ini sebuah teknologi yang menggunakan sidik jari kita. Karena fingerprint ini unik dan nggak ada duplikat jadi secured banget berasanya. Nggak hanya untuk buka lock aja. Ajaibnya Fingerprint ini juga bisa digunakan untuk men-take foto (shutter button), menjawab panggilan telepon, bahkan bisa juga untuk mematikan alarm! Serba bisa banget kan? Letak fingerprint ini ada di bawah kamera belakang, jadi lebih mudah dan nggak ribet ketika lagi selfie. Tinggal tap dengan jari telunjuk, jadi nggak perlu ribet nyari button foto pake jempol. Nggak berhenti-berhenti deh selfie di Bali. Oh ya, fingerprint yang bisa didaftarkan atau dikenali oleh device bisa sampai lima loh! Dan setiap fingerprint bisa di-customise untuk mengakses apa saja. Jadi nggak perlu panik kalau lo punya pacar banyak! (*loh). Fyi aja, Huawei GR3 yang beredar di Indonesia itu special edition karena kalo lo beli Huawei GR3 di luar negeri lo gabakal nemuin si fingerprint ini. So, make sure you don’t miss this amazing feature!
Selfie pertama menggunakan fingerprint 2.0
Setelah itu kita naik mobil dan tetep nggak dikasih tau akan kemana. Ternyata destinasi pertama adalah Tanah Lot. Di sana kita dikasih challenge dan clue via chat. Jadi, kami harus menemukan lima spot yang ditentukan melalui foto dan ber-panaroma selfie. Kalau biasanya kita mengambil foto panorama menggunakan kamera belakang di Huawei GR3 ini lo bisa mengambil foto panorama pake kamera depan! Jadi, Selfie lo semakin maksimal karena pemandangan background lo akan tampil utuh dan tampilannya lebih wide atau lebar. Mirip pake action camera tapi nggak kedistorsi ukuran nya dan siapa sangka kalau ternyata hanya dengan menggunakan handphone digenggaman aja.
Challenge 1: Panorama Selfie
 Setelah menyelesaikan tantangan kami menikmati laut tanah lot dari atas sambil menunggu penampilan tari kecak. Sayangnya hari itu agak mendung jadi kurang maksimal sunset-nya. Penampilan tari kecak dimulai pada pukul 18.30 yag artinya setelah magrib. Tapi ternyata gelapnya malem nggak mengurangi keindahan tari kecak. Gue yang sempet mengabadikan tarian kecak pun kaget ketika melihat hasilnya. Gue nggak menyangkan kalo hasil gambarnya tetap jernih walaupun keadaan minim cahaya. Bener-bener keren banget deh! Setelah nonton tari kecak kami kembali ke villa di daerah seminyak untuk beristirahat.
Menunggu Tari Kecak bersama bang Santoz Fade2Black 
Tari kecak - Fire Dance at Tana Lot
                                

Day 2
Chillin by the pool at The Whacko
Tanjung Benoa
Hari kedua, pagi-pagi kami udah siap untuk challenge berikutnya yang kami pun tetap nggak tahu akan dibawa kemana. Mobil yang membawa kami melaju ke arah selatan bali, Tanjung Benoa! Tebakan gue saat itu adalah kita akan melakukan water sport tapi nggak tahu akan ngapain! Gue excited banget karena emang suka water sport. Gue pernah beberapa kali ke tanjung benoa tapi biasanya hanya untuk ke pulau penyu atau flying fish. Kemudian Kak Santoz mengirim kan sebuah link video youtube, yaitu…tutorial seawalker! Gue seneng banget karena emang belum pernah seawalker sebelumnya. Gue menonton video tutorial nya dengan seksama dan jadi tahu do’s and don’ts selama seawalker dan bufferingnya cepet banget karena Huawei GR3 udah support 4G. Setelah ganti baju kami pun menuju ke lokasi seawalker, Bali Ocean Walker.
Seawalker at Bali Ocean Walker
Gue kira gue akan pakai baju khusus kayak astronot gitu nggak tahunya hanya menggunakan helm nya aja yang tetep kayak astronot tapi nggak bener bener kepisah gitu. Gue jadi ngerasain rasanya jadi Sandy “spongebob squarepants” ketika lagi di Bikini Bottom. Di dalam laut gue masih bisa bernafas seperti biasanya dan jalan-jalan di dasar laut. Ikan-ikannya banyak banget dan warna-warni. Kalau biasanya gue Cuma bisa lihat dari atas laut ketika snorkeling, kali ini gue bisa liat mereka lebih dekat lagi. Apalagi ketika ikan itu dikasih makanan mereka berebutan berkumpul di depan gue. Bener-bener seru banget dan keren banget. Sampai ketika harus naik ke darat lagi pun gue masih berasa dikelilingi ikan-ikan yang cantik itu. Karena telah menyelesaikan misi seawalker, kami diberi hadiah water sport lagi, yaitu banana boat! Seru banget keliling keliling tanjung benoa pake banana boat. Setelah kami bersih-bersih dan ganti baju kami makan siang di The Whacko.
 Kemudian kami dibawa ke……..Pantai Kuta. Belum sah emang kalau ke Bali belum ke Pantai kuta. Begitu sampai, kami langsung dikasih challenge lainnya. Yaitu harus membeli barang-barang agar kita bisa bergaya seperti orang Bali selama satu jam. Yang lebih seru kami harus membuat vlog selama berbelanja. Wah udah deh gue kalang kabut rasanya pengen borong semua haha. Body Huawei GR3 yang terbuat dari metal ringan banget dan nggak ribet untuk mengambil video ketika gue lagi berbelanja dan tawar menawar. Gambarnya dan suaranya jelas banget padahal waktu itu kondisi pasar seni Kuta agak gelap dan ramai sekali. Sayangnya gue nggak menemukan kebaya khas Bali yang emang bagus banget. Dalam waktu kurang dari satu jam gue berhasil membeli kain songket bali, kain bali, tanktop Bali, Anting dan gelang kerang, dan jepit bunga kamboja. Kami pun disuruh langsung memakai semua belanjaan kita. Gue dibantu ibu-ibu Bali untuk memakai kain yang benar, maklum gapernah pakai kain sebelumnya hehe. Alhasil kita jadi perhatian orang-orang di pantai kuta dengan dandanan kami. Kami pun menikmati sunset yang indah banget di Pantai Kuta. Kekecewaan nggak lihat sunset di Tanah Lot kemarin harinya terbayarkan lunas dengan sunset yang cantik di Pantai Kuta.

Sunset at Pantai Kuta (
Panorama Selfie di Pantai Kuta
Kami pun menuju Jimbaran untuk makan malam dengan dandanan dan atribut yang kami beli di Pasar kuta lengkap. Kami makan seafood di pinggir pantai. Sayangnya ombak malam itu agak tinggi sehingga tidak terlalu dekat dengan bibir pantai. Tapi hal itu tidak mengurangi suasana makan malam yang indah banget. Pada saat itu juga diumumkan pemenang vlog terbaik dan best dress yang jatuh kepada Syahrul dari Solo. Malam itu ditutup dengan perut kenyang dan hati senang!

Day 3
Villa Arria, Seminyak
Gue bangun lebih awal karena gue berniat untuk mampir ke Green School di Abiansemal tempat magang gue dua tahun lalu. Setelah sarapan gue memesan gojek dari villa di Seminyak. Untungnya gue membawa Huawei GR3 jadi walaupun bapak gojeknya belum tau jalan kesana dengan berbekal GPS dengan koneksi 4G gue pun berhasil sampai ke Green School. Rasanya bener-bener kayak mimpi sampai di sana. It’s been 2 years since I left the school. Tempat yang sama tapi rasanya berbeda banget. Feels familiar but different vibe. Gue pun langsung keliling sekolah untuk say hi mencari orang-orang yang kiranya masih inget sama gue hehe. They are really warm as they were. Unfortunately, I didn’t meet my ex-supervisor. Salah juga sih ga ngabarin, tapi terbayarkan karena gue sempet nyobain makan-makan green school yang tiada dua. Rosella tea and spinach pie yang disajikan dengan botol kaca dan daun pisang. Ah, how I miss green school so bad :(
Abis puas kelililing gue pun kembali ke Denpasar menyusul agent dan tim lainnya di Kampoeng Kepiting. Karena gue naik gojek dan nggak bareng tim akhirnya gue sampai di kampong kepiting, thanks again for Huawei GR3 dengan kecepatan 4G nya gue bisa sampai dengan selamat. Resto nya unik banget karena berada di pinggir jalan tol bali dan mengusung konsep eco-tourism. Jadi untuk sampai ke tempat makannya harus melewati track di atas jembatan kayu. Denger cerita sih kepitingnya gede-gede dan enak banget, unfortunately, I haven’t tried them huhu karena begitu sampai mereka sudah selesai makan then even before i realised, it’s time to go home :(. Sedih banget rasanya harus meninggalkan Bali dan yang paling bikin makin sedih adalah harus mengembalikan Huawei GR3 kepada tim. Huawei GR3 yang setia banget nemenin gue selama 3 hari di Bali. It did really successful capture all the best moment I ever had in Bali. Kami berlima kembali ke tempat asal kami masing-masing membawa cerita kami selama di Bali 3 hari terakhir.
First-five #GR3at4Gent having fun and sun in Bali
Terima Kasih Huawei! It really an honor that Huawei chose me to be one of #GR3at4Gent and gave me this opportunity to be the first-five to get close up and personal with Huawei GR3 even before the realease date. *sombong dikit* Woelah. Tapi beneran lho Huawei GR3 ini benar-benar membuka mata dan hati gue ternyata nggak semua android itu sama. (maafin gue yang agak underestimate di awal hehe) And I really appreciate and  raise my glass *salute* that Huawei is always moving forward with the most updated breakthrough feature. Karena Huawei mengalokasikan 10% penjualan untuk Research & Development #AllHailResearch! Huawei GR3 membuat gue berpikir untuk give it a try. Will I buy it? InsyaAllah kalo ada rezeki, I Will!. Nggak bohong juga karena gue masih banyak prioritas (baca: liburan) yang akan datang . *Tidak menutup kemungkinan bahwa kalau ada yang ngirimin Huawei GR3, pasti akan gue pake beneran* *Semoga dibaca sama tim Huawei, hehe*. Untuk Huawei GR3 dengan segala kecanggihan dan kemudahan dengan harga terjangkau ini? I strongly recommend Huawei GR3 and it’s totally worth it!

Buat yang masih penasaran dengan Huawi GR3, feel free to ask me ya ;)

More Info of  Huawei GR3:
Facebook: Huawei Mobile Indonesia
Instagram: @HuaweiMobileID
Twitter: @HuaweiDeviceID
Website: http://www.weipossible.com/ 
 Suksma,
-LoveLipes


CONVERSATION

0 comments:

Back
to top